Punya KTP DKI tapi belum vaksin? Daftar di aplikasi JAKI dapat layanan prioritas

Berdasarkan keterangan Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta pada hari Jumat, 3 September 2021, masih terdapat 2,7 juta warga DKI yang belum divaksinasi Covid-19. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengupayakan berbagai terobosan demi memudahkan masyarakat dalam memperoleh vaksin Covid-19. Salah satunya pendaftaran melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI).

Aplikasi JAKI sendiri dapat diunduh secara gratis melalui Google Playstore. Namun pendaftaran vaksinasi tersebut dapat dilakukan juga secara langsung melalui alat peramban (Google Chrome, Firefox, Opera, Internet Explorer) dengan mengakses halaman berikut: https://vaksinasi-corona.jakarta.go.id/

Berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mendaftarkan diri:

1. Informasi NIK dan Nama Lengkap:

Setelah mengakses alamat URL di atas, Anda akan diarahkan untuk mengisi informasi NIK dan Nama Lengkap sesuai KTP.

Setelah selesai mengisi informasi tersebut, tekan tombol “Periksa” untuk memeriksa status vaksinasi Anda.

2. Status Vaksinasi Anda:

Bagi Anda yang belum pernah mendaftarkan diri/menerima vaksinasi, maka pada tampilan status akan tertera keterangan “Belum Divaksin” dan dapat melakukan pendaftaran dengan menekan tombol “Daftar Vaksinasi Covid-19”.

Namun dalam beberapa kasus, peserta yang telah mengikuti program vaksinasi bisa saja datanya masih belum diterima di pusat data, sehingga keterangan “Belum Divaksin” akan tetap muncul.

Anda disarankan untuk melakukan pengecekan sertifikat di aplikasi pedulilindungi.id dan menghubungi call center 119 ext-9 apabila sertifikat Anda masih belum tersedia.

3. Informasi Persyaratan Vaksinasi

Setelah menekan tombol pendaftaran, akan muncul halaman pop-up yang memuat informasi mengenai ketentuan vaksin.

Harap memperhatikan ketentuan tersebut lalu tekan tombol “Ya, Saya Mengerti”.

4. Kategori Peserta Vaksin

Di halaman ini pendaftar dapat memilih kategori berdasarkan pilihan yang sudah ditetapkan (BUMN, Keamanan, Lansia, dst). Silakan memilih “Masyarakat Umum” apabila Anda tidak termasuk dalam kategori lain yang sudah ditentukan.

5. Lokasi Vaksin

Pada halaman ini Anda dapat mengecek lokasi-lokasi yang masih memiliki kuota vaksin.

Jika di sekitar tempat tinggal Anda sedang kehabisan kuota vaksin, Anda dapat mendaftarkan diri di kelurahan atau kecamatan lain yang lokasinya tidak jauh tempat tinggal Anda, atau bahkan di wilayah Jakarta lainnya yang kebetulan dekat dengan tempat aktivitas Anda.

Bagi para pekerja yang mempertimbangkan untuk melakukan vaksinasi pada jam dan hari kerja dapat memilih lokasi kecamatan dan kelurahan terdekat dengan lokasi kerja Anda.

6. Biodata dan Nomor Kontak

Di halaman ini Anda diminta mengisikan informasi NIK, nama lengkap sesuai KTP, jenis kelamin, tanggal lahir, nomor handphone, nomor telepon rumah (tidak wajib), alamat email (tidak wajib).

Pastikan data yang Anda masukan sudah benar dan sesuai sebelum menekan tombol selanjutnya.

7. Alamat Terdaftar dan Alamat Domisili

Silakan mengisikan alamat tinggal Anda dengan lengkap dan benar. Apabila alamat yang terdaftar di KTP dan domisili Anda saat ini berbeda, maka di bagian atas diisi dengan informasi alamat sesuai KTP dan di bagian bawah diisi dengan alamat domisili saat ini.

8. Pendaftaran Berhasil

Setelah selesai mendaftarkan diri, Anda diminta untuk mengisikan lagi NIK dan Nama Lengkap sebelum memulai Pre-screening Kesehatan

9. Pre-screening Kesehatan

Anda akan diberikan beberapa pertanyaan terkait riwayat kesehatan dan kondisi kesehatan saat ini. Harap memberikan jawaban yang tepat dan akurat untuk mencegah resiko yang tidak diinginkan.

Setelah selesai, Anda akan menerima lembaran berisikan informasi biodata, nomor kontak, alamat dan Pre-screening kesehatan yang telah Anda masukkan. Silakan cetak/print lembaran tersebut untuk dibawa pada saat vaksinasi di waktu dan tempat yang telah ditentukan.

Perlu diketahui, para peserta yang mendaftarkan diri melalui aplikasi JAKI akan mendapatkan layanan prioritas karena sudah melakukan pengisian informasi secara daring, sehingga proses yang dilakukan di lokasi nanti menjadi lebih singkat dan tidak memakan banyak waktu. Semoga membantu.

Mau Menutup Facebook Selamanya? Ini Caranya!

 

Udah benci? Muak, jenuh, bete ngeliat status-statusnya mantan, atau malah dikejar-kejar orang nggak dikenal? Eh jangan-jangan punya masalah karna ulah anda di Facebook ya? Hahaha. Ya, intinya “Saya mau menutup akun Facebook saya, Titik!!” Ok, baik! Oh, ternyata pengen nutup akun anak anda dibawah 13 tahun atau keluarga/kerabat/teman yang sudah meninggal? Ok paham. Nanti dijelasin pelan-pelan ya. Walau sebenarnya mudah, tapi nanti dijelaskan dalam beberapa bagian.

Eh, tapi sebelumnya login dulu di akun Facebook anda kemudian pilih perubahan bahasa ke bahasa Indonesia, biar mudah ngerjainnya. Udah? Oh ok, mantap!

Ingin Menyimpan Kenangan di Facebook?

Kalau gak kepengen, ya lewati saja. Tapi.. kalo dipikir-pikir ada banyak hal yang dapat anda simpan, misalnya foto, video atau apalah yang mungkin bisa dijadikan kenang-kenangan. Nah, dari pada simpen satu per satu kan? Pengen tau data atau informasi apa saja yang dapat anda unduh/download silahkan klik di sini https://www.facebook.com/help/405183566203254/ . Jadi gimana? Kepengen, ya udah ikuti langkah berikut

  • Pilih menu di pojok kanan atas kemudian klik Privacy Settings/Pengaturan akun atau klik saja tautan ini https://www.facebook.com/settings/?tab=privacy
  • Pilih menu umum/general, ah tadi kan udah dibilangin ganti bahasa kan, kita pake bahasa Indonesia saja ya.  Ya itu tadi, pilih umum di sebelah kiri. Kemudian perhatikan baik-baik di sebelah kanan. Dibawahnya ada tulisan atau tautan Unduh Salinan, klik di situ.
  • Klik Mulai Arsip Saya
  • Masukan password/Sandi bila diminta
  • Buka email yang anda gunakan untuk mengakses Facebook
  • Tunggu beberapa saat, hingga anda mendapatkan konfirmasi.
  • Kalo sudah, klik link yang diberikan.
  • Masukin kembali password. Jika anda menggunakan komputer umum, atau komputer yang nggak anda gunakan secara rutin, anda juga mungkin harus menyelesaikan captcha foto teman atau captcha SMS via ponsel Anda.
  • Kalau sudah, anda siap mengunduh/download. Klik Unduh Arsip
  • Ukuran file pasti besar, jadi mohon bersabar dengan quota internet yang cukup untuk memenuhi keinginan ini.
  • Kalo sudah, anda mungkin membutuhkan jenis informasi lainnya. Mudah-mudahan masih di halaman yang sama, kalau nggak ikuti langkah 1 – 3 di atas.
  • Klik tautan arsip di perluas. Masukan password kemudian klik lanjutan.
  • Jika anda ingin melihat isi kedua file yang anda download tersebut, extract terlebih dahulu pada folder yang mudah anda ingat.

 

Pengen tau hasil unduhannya? Liat gambar di bawah. Jelas nggak? Kalo nggak, perlu diketahui bahwa semua informasi dan aktivitas kita di Facebook ada arsipnya. Khususnya untuk arsip diperluas, anda dapat melihat kapan saja akun Facebook anda diakses, menurut jam, jenis browser dan pengenalan IP. Termasuk juga informasi tentang siapa saja yang “unfriend” anda. Oleh karena sangat sensitifnya informasi ini, anda diminta untuk menyimpannya baik-baik, apa yang sudah anda unduh juga terkait informasi orang lain di dalamnya.

Perlu diingat bahwa proses pengambilan data yang diterangin di atas, sama persis jika data Facebook seseorang diminta oleh pihak berwajib (tentunya mintanya sama pengelola Facebook) ketika yang bersangkutan dituntut secara hukum. Data tersebut dapat dijadikan sebagai barang bukti. So..hati-hati saja, apa yang anda lakukan di Facebook semuanya tercatat, bahkan yang pernah dihapus pun masih tersimpan (yang ini dalam permintaan khusus)

Ok! Sudah paham bukan? Sekarang kita ke topik hapus dan menghapus.

Cara Menghapus Akun Facebook Anda Secara Parmanen

 

  • Pikirkan baik-baik, udah niat? Ok lanjutkan
  • Sebaiknya anda perlu mengganti password terlebih dahulu. Agar supaya, perangkat anda lainnya “dipaksa” untuk tidak dapat melakukan login secara otomatis ke akun Facebook anda. Untuk itu, pada saat anda mengganti password, jawab yes pada pertanyaan “keluar dari perangkat lainnya”
  • Buka atau Klik https://www.facebook.com/help/delete_account (bener nih ya??)
  • Klik Hapus Akun Saya
  • Masukan permintaan Verifikasi secara benar (password dll)
  • Sampai sini anda diminta untuk nggak login selama 14 hari, kalo “ngeyel”, akun anda kembali lagi.
  • O ya, yang biasanya menyimpan password Facebook secara otomatis ketika membuka browser (artinya anda langsung masuk akun facebook tanpa memasukan user name dan password), sebaiknya anda menghapus semua internet temporary file, coockie  dan manage password yang tersimpan di browser yang biasanya anda gunakan tersebut. Kalau bingung lagi, nggak usah buka browser itu selama 2 minggu. Gunakan atau download browser yang lain.
  • Puas? Hehehe

  Cara Memohon Penutupan Akun Orang yang Sudah Meninggal

Untuk keperluan ini, ada dua cara. Tergantung anda memiliki hubungan apa dengan almarhum.

Anda Hanya Mengenalnya

  • Login Facebook anda  (Anda tidak perlu memiliki akun Facebook untuk melakukan hal ini, asalakan anda mengetahui alamat Facebook almarhum dan anda sendiri memiliki alamat email)
  • Klik atau buka tauntan ini https://www.facebook.com/help/contact.php?show_form=deceased
  • Masukan informasi yang terkait dengan almarhum secara lengkap, termasuk status hubungan anda dengan almarhum.
  • Anda juga perlu memasukan sebuah link yang menguatkan informasi bahwa orang tersebut sudah meninggal (misalnya blog, status, catatan, foto di Facebook)
  • Kalau sudah lengkap dan dianggap benar oleh Facebook maka mereka akan “mengunci” akun tersebut dan menandainya sebagai “Profil/Status Kenangan Khusus”.
  • Perlu diingat langkah ini nggak menghapus akun tersebut secara parmanen. Untuk keperluan ini, ikuti cara lain dibawah

O ya… satu hal lagi, penggunaan fasilitas di atas ini, sedang hangat-hangatnya dibicarakan oleh media online beberapa hari yang lalu, dimana seseorang “bisa” ngerjain temannya sendiri, sehingga akunnya dikunci. Jangan pernah menggunakan cara seperti ini ya! Tapi… bila anda memang dikerjain, klik di sini https://www.facebook.com/help/contact.php?show_form=special_memorialized_state. Masukan informasi yang diminta.

Untuk Keluarga Almarhum

  • Sebelumnya siapkan dulu bukti (scan) akta kelahiran almarhum, akta kematian almarhum dan bukti otoritas berdasarkan hukum setempat bahwa anda adalah wakil resmi almarhum atau atas harta bendanya.
  • Login Facebook anda  (Anda tidak perlu memiliki akun Facebook untuk melakukan hal ini, asalkan anda mengetahui alamat Facebook almarhum dan anda sendiri memiliki alamat email
  • Klik  atau buka tautan ini https://www.facebook.com/help/contact.php?show_form=memorialize_special_requests
  • Masukan semua informasi yang diperlukan (hampir sama dengan cara di atas), namun pada bagian akhir anda diminta meng-unggah/upload bukti scan tadi.
  • Jangan lupa memberikan keterangan tambahan untuk memperkuat bukti anda tersebut
  • Setelah Facebook melakukan verifikasi, dan dianggap valid, maka akun tersebut dapat dihapus kurang lebih 14 hari lamanya.

 

Meminta Penutupan Akun Anak dibawah 13 Tahun

Sama seperti di atas, tergantung status yang melaporkan. Bila anda adalah orang tuanya, anda harus “meminta” anak anda mengikuti langkah Menghapus Akun Facebook Secara Parmanen di atas.  Dengan memintanya membuka link https://www.facebook.com/help/delete_account (tentu setelah login). Facebook menganggap, sebagai orang tua, andalah yang diharapkan mengarahkan anak anda. Tapi kalo masih juga ngelawan, ikuti langkah lainnya di bagian akhir tulisan ini.

Jika anda adalah kerabat dekat sang anak, dan menilainya “kurang aman” menggunakan Facebook (apalagi aturan Facebook untuk anak diatas 13 tahun),  ikuti langkah berikut

  • Klik atau buka tautan ini  https://www.facebook.com/help/contact.php?show_form=underage
  • Masukan informasi yang diminta, khususnya usia anak tersebut yang sebenarnya
  • Pada bagian akhir anda diminta untuk mengisi informasi tambahan, gunakan bagian tersebut dengan sebaiknya.
  • Jika prosesnya dapat ditindaklanjuti maka Facebook akan menghapusnya, namun demikian sebenarnya Facebook menyarankan kepada anda untuk memberitahukan orang tuanya untuk melakukan hal tersebut. So .. pikirkan saja cara terbaiknya.

 

Khusus Untuk  Anak yang Ngelawan dan Susah Diatur

Nah yang terakhir ini, bonus buat orang tua yang menghadapi anak dibawah 13 tahun tapi super “ngeyel”, diminta nutup akun, nggak dilakuin malah buat lagi yang baru. Kalo menghadapi anak seperti ini memang perlu usaha ekstra. Jangan kuatir, anda bisa ngintip apa saja aktivitasnya sekaligus memohon Facebook menutup akunnya. Akan tetapi anda perlu mengetahui alamat Facebook-nya.  Ikuti cara berikut

  • Facebook benar-benar memperhatikan pengamanan dalam permintaan data, oleh karena itu anda harus siapkan, akte kelahiran anak anda, kartu keluarga bila perlu, dan pernyataan anda yang sudah disahkan oleh notaris bahwa anda adalah orang tua atau wali dari anak tersebut. Ribet ya? Nah memang kudu usaha untuk ngadepin anak seperti ini.
  • Login Facebook anda (anda tidak perlu memiliki akun Facebook untuk melakukan hal ini, asalkan anda mengetahui alamat Facebook si anak dan anda sendiri memiliki alamat email)
  • klik atau buka tautan ini  https://www.facebook.com/help/contact.php?show_form=c_data_request
  • Masukkan email anda bila anda tidak memilik akun Facebook
  • Masukkan nama anak, usia yang seharusnya, alamat Facebook-nya, alamat email yang tercantum pada akunnya
  • Berikan juga keterangan pada bagian Informasi, kemukakan permintaan anda secara rinci, misalnya permohonan data yang berisi aktivitasnya dan permintaan untuk menutup akun anak anda. Jangan lupa untuk menyebutkan bahwa anda ingin mendapatkan salinan data tentang aktvitasnya. Ini penting sebagai evaluasi anda bersama pasangan anda sebagai orang tua.
  • Pada bagian akhir anda diminta untuk meng-unggah/upload bukti-bukti yang disebutkan di atas, khususnya bukti notaris tentang pernyataan anda.
  • Tunggu saja proses konfirmasinya, anda pasti dihubungi bila semuanya dianggap valid oleh Facebook.

 

Selamat Mencoba!!

Diposting di kompasiana.com

Ilustrasi : http://1.bp.blogspot.com

Parental Controls: Mengatur Restrictions Pada Smartphone IOS

ios

Untuk mengatur Restrictions/Pembatasan  dalam rangka Pengawasan Orang Tua (Parental Controls) untuk smartphone/gadget IOS anak.  Anda dapat mengaktifkan Pembatasan/Restrictions, di iPhone, iPad, dan iPod touch. Pengaturan ini antara lain dapat membatasi beberapa fitur dan aplikasi tertentu yang terdapat dalam perangkat iOS.

Untuk memulainya, tentu tergantung dengan bahasa utama yang anda gunakan pada perangkat iOS anak.  Oleh karena itu, dibawah ini dijelaskan beberapa langkah untuk mengaktifkan atau menonaktifkannya pembatasan/Restrictions dalam bahasa Indonesia.

Tujuan utama dari tutorial ini adalah untuk menyesuaikan pembatasan di perangkat untuk mencegah akses ke fitur atau konten tertentu pada perangkat.

Ikuti langkah-langkah berikut :

Langkah Awal

  1. Tentu saja hidupkan dulu iPhone, iPad dan Ipod touch anak anda
  2. Pilih pengaturan/Setting
  3. Pilih Umum/General
  4. Cari Restrictions atau Pembatasan
Pengaturan Restrictions
Pengaturan Restrictions

Pengaturan 

  1. Aktifkan Pembatasan dan masukkan kode sandi (password).  Sandi ini digunakan untuk untuk mengubah pengaturan atau menonaktifkan Pembatasan. Penting: Jika Anda tidak menemukan atau lupa kode sandi Pembatasan, Anda perlu melakukan pemulihan pabrik (factory restore) untuk menghapusnya.
  2. Setelah aktif anda sudah siap untuk melakukan pengaturan pembatasan selanjutnya
Aktifkan Pembatasan
Aktifkan Pembatasan

Pembatasan yang dapat anda pilih sesuai keinginan anda

  1. Anda dapat membatasi akses ke aplikasi dan fitur berikut pada perangkat (Anda dapat membatasi akses ke YouTube di iOS 5 atau yang lebih awal) :  Safari, Kamera (juga menonaktifkan FaceTime), FaceTime, iTunes Store, iBooks Store2 (Pelajari lebih lanjut tentang Pembatasan iBooks dan iBooks Store), Pembelian Dalam Aplikasi, Siri, AirDrop, CarPlay3 (CarPlay hanya tersedia di iPhone 5 atau versi sesudahnya), Memasang aplikasi, Menghapus aplikasi
  2. Anda dapat mencegah akses ke jenis konten tertentu : Peringkat (pilih negara di bagian peringkat agar secara otomatis sistem akan menerapkan peringkat konten yang sesuai untuk kawasan yang anda pilih), Musik dan podcast, Film, Acara TV, Buku2 (Pelajari lebih lanjut tentang Pembatasan iBooks dan iBooks Store), App, Siri, Situs web, Anda juga dapat mengatur waktu yang diperlukan sebelum kata sandi diperlukan untuk membeli konten.
  3. Anda dapat mencegah perubahan ke pengaturan privasi, yang mencakup : Layanan Lokasi, Kontak, Kalender, Pengingat, Foto, Berbagi Bluetooth, Mikrofon, Twitter, Facebook, Iklan
  4. Anda dapat mencegah perubahan pada pengaturan dan akun berikut : Akun (Anda dapat mencegah perubahan pada Mail, Kontak, Kalender, iCloud, Twitter, Facebook, Vimeo, Flickr, iTunes, App Store, iMessage, dan FaceTime), Cari Teman Saya (Ini tersedia hanya bila Anda menginstal aplikasi Cari Teman Saya), Data seluler menggunakan (ini hanya tersedia pada perangkat iOS yang mendukung data seluler), Penyegaran App di Latar Belakang, Batas volume

  Catatan Jika perangkat iOS Anda tidak memiliki aplikasi tertentu atau fitur tertentu tidak tersedia, pastikan bahwa jika Pembatasan dinonaktifkan maka akibat yang dapat terjadi mencakup:

  1. Aplikasi hilang dari layar Utama (seperti Safari, Kamera, atau FaceTime)
  2. Fitur atau layanan tidak tersedia (seperti Siri atau Layanan Lokasi)
  3. Pengaturan hilang atau tampil abu-abu (seperti Mail, Kontak, dan Kalender; iCloud; Twitter; FaceTime)

  Sumber Artikel : http://support.apple.com Sumber Ilustrasi Gambar : http://www.minormonitor.com

Menjaga Privasi dan Aktivitas Online dari Pelacakan

Mungkin tidak semua orang peduli dengan aktivitas mereka selama berselancar di internet. Isu privasi seolah-olah hanyalah merupakan wacana biasa, tidak perlu dibesar-besarkan, selama pengguna merasa nyaman menggunakan segala fasilitas online, mereka memilih untuk tidak menggubris  persoalan privasi.

Ya, semua itu adalah pilihan. Oleh karenanya, ketika membahas masalah privasi tidak semua orang tertarik.

Terlepas dari mereka yang tidak peduli, ternyata ada juga pengguna internet yang menganggap bahwa masalah privasi merupakan hal penting yang perlu diperhatikan selama mereka memanfaatkan internet. Beberapa diantaranya telah mengatur privasi mereka di jejaring sosial, khusunya Facebook. Mulai dari pengaturan “tagging” hingga pembatasan berbagi foto maupun status mereka.

Semua terlihat simple, dengan mudah mereka mengatur privasi di jejaring sosial, kemudian merasa aman ketika berselancar mengujungi berbagai situs yang tersebar di jagat maya atau beraktivitas di blog pribadi mereka.

Namun ketika masalah pembajakan akun, maraknya iklan pornografi yang muncul pada brwoser, atau virus/malware seperi worm yang mampu mengacak-acak daftar alamat email kemudian mengirimkan “Spam mail” atas nama pemilik, banyak orang kemudian kuatir dan mencari penyebab dan solusinya. Beberapa jawaban kemudian ditemukan bahwa kebiasaan mengunduh software gratis, menjelajahi situs-situs dewasa atau “berbahaya” dan tergiur link/tautan phising yang biasanya membuat pengguna internet penasaran adalah biang keladinya.

Melalui cara yang  lebih canggih, ancaman privasi tidak hanya terbatas pada beberapa hal di atas. Ternyata situs-situs yang dianggap “aman” pun berkontribusi dalam masalah privasi pengguna karena melibatkan “pihak ketiga” dalam membangun fasilitas situs mereka. Pihak ketiga ini dikenal dengan nama Tracking companies.

Anda mungkin tidak mengenali nama-nama perusahaan yang melakukan pelacakan terhadap data dan informasi aktivitas online anda. Rupanya memang hal ini yang diinginkan mereka, bersembunyi di balik fasilitas-fasilitas sebuah situs.

Tracking companies atau perusahaan pelacakan merupakan bagian dari jaringan besar pengiklan di internet yang biasanya menggunakan cookie (tracking cookie), web bugs, dan teknologi pelacakan lain untuk mengumpulkan informasi tentang anda saat  menjelajahi berbagai web.

Perusahaan-perusahaan ini bahkan dapat membuat profil online anda yang berisikan informasi mengenai situs-situs yang anda kunjungi, apa yang anda cari melalui search engine, artikel yang anda baca, informasi produk/jasa yang anda beli secara online, video yang anda tonton dan aktivitas online lainnya.

Perusahaan menggunakan profil tersebut untuk berbagai tujuan, mulai dari sekedar mengganggu anda dengan iklan online bertarget atas dasar informasi aktivitas online anda, hingga menjual data anda ke pihak lain.

Bagaimana perusahaan-perusahaan ini menghasilkan uang?

Katakanlah anda membuka situs favorit anda, kompasiana.com. Situs ini secara tidak langsung telah membuat kesepakatan dengan beberapa jaringan iklan yang berbeda karena memasang fasilitasnya.

Sebagai contoh, jika anda menggunakan extensions Disconnect pada chrome, anda dapat melihat beberapa situs ketiga yang merupakan jaringan iklan dimaksud. Diantaranya terdapat 12 tracking companies yang langsung diblok oleh Disconnect.

Atau jika anda menggunakan extensions DoNotTrackMe, anda dapat melihat 2 jejaring sosial dan 3 perusahaan yang melakukan pelacakan saat anda melihat situs kompasiana.com

Perusahaan-perusahaan pelacakan tersebut mendapatkan uang dengan beberapa cara, antara lain dengan menjual informasi tentang kunjungan anda ke perusahaan lain atau mereka menampilkan iklan yang ditargetkan berdasarkan pada informasi yang mereka sudah tahu tentang anda.

Iklan non-target reguler didasarkan pada isi halaman web. Misalnya, jika Anda mengunjungi sebuah situs yang berisikan informasi tentang gitar, pemilik situs akan menyediakan iklan lain pada halaman web yang berhubungan dengan gitar, misalnya mendapatkan pelajaran gitar, membeli senar gitar, dan lain sebagainya.

Sebaliknya, iklan yang ditargetkan didasarkan pada aktvitas anda yang sudah dimiliki mereka. Misalnya, jika anda pernah mencari informasi tentang perjalanan ke Jerman dan memeriksa beberapa situs tentang hal itu, pelacak akan tahu kalau anda tertarik pada informasi tentang Jerman, dengan begitu mereka akan memunculkan iklan yang terkait dengan jerman pada setiap situs yang mendukung iklan bertarget.

Tidak heran, ketika ada pengguna internet yang merasa resah karena munculnya iklan pornografi pada beberapa web melalui browser mereka. Selain karena ulah adware atau malware lain, peran situs pelacakan ternyata ikut berperan penting.

Dengan demikian, silahkan menentukan sikap untuk menjaga aktivitas anda selama online karena dapat mengganggu privasi yang perlu juga anda jaga.

Diposting di Kompasiana.com 03 June 2013 | 13:51

“NQ Family Guardian” : Salah Satu Apps Parenting Control

Aplikasi Mobile “parenting Control” saat ini memang  sudah cukup banyak dikembangkan untuk dapat digunakan di beberapa operating sistem mobile. Tergantung setiap orang tua memilihnya untuk digunakan dalam mengamankan dan megawasi anak dalam memanfaatkan smartphone.

Salah satu aplikasi yang sudah teruji dan memiliki fitur yang cukup lengkap dan terkemuka saat ini adalah NQ Family Guardian.  Aplikasi ini diperkenalkan oleh Indosat dalam kegiatan “Workshop Parenting Control”, yang diselenggarakan di Gedung Indosat, Jakarta, pada Sabtu, 7 Desember 2013.

Kegiatan “Workshop Parenting Control”  ini terselenggara atas kerjasama KOWANI (Kongres Wanita Indonesia) dan IDKITA Kompasiana dengan dukungan PT Indosat dan di buka secara langsung oleh Ketua Umum KOWANI, Ibu Dewi Motik.

Inilah aplikasi yang direkomendasi oleh Indosat sebagai kepedulian mereka terhadap masalah penyalahgunaan Smart Phone di kalangan anak dan remaja. Indosat telah melakukan kerjasama dengan NQ Mobile untuk memberikan harga berlangganan aplikasi ini dengan harga yang murah bagi pelangganan Indosat (tentunya yang dgunakan pada smartphone anak), yaitu Rp. 5.000/bulan per smartphone.  Untuk operator lain dikenakan biaya US $ 4,99 per bulan atau US $ 34.99/tahun untuk setiap smartphone yang dipasang aplikasi ini.

Bagi pengguna android, jika anda ingin mencoba aplikasi ini, diberikan waktu selama satu bulan untuk mencobanya.

Dalam paparanya, nara sumber Indosat, Ibu Ine,  menerangkan beberapa fitur yang menjadi kelebihan aplikasi ini.

Mengantur dan Memomonitor Panggilan dan Pesan pada smart phone anak.

    1. Anda dapat memblokir nomor-nomor telepon tertentu baik yang telah ada di Contact list, Call/Messages  history maupun memasukan nomor yang diinginkan secara manual.
    2. Anda dapat memantau telepon masuk dan keluar
    3. Anda dapat membaca pesan teks yang dikirim maupun di terima sang anak.
    4. Anda dapat menentukan kapan waktunya anak dapat menggunakan fungsi telepon dan sms. Dalam hal ini orang tua dapat mengatur jadwal dimana anak dapat melakukan dan merima telepon dan kapan saja mereka dapat merima dan mengirimkan  SMS.

Memantau Lokasi Anak Anda

    1. Anda dapat memantua lokasi anak secara real time
    2. Anda dapat memeriksa history lokasi mana saja yang pernah dikunjungi anak (tracking history)
    3. Anda dapat meminta lokasi anak saat ini  dengan meminta menekan tombol Check-in (anda dapat menerima pesan lokasi melalui HP anda juga, sebelum membuka peta lokasi)
    4. Anda dapat menerima panggilan emergency ketika anak menekan tombol Panic jika sesuatu terjadi pada mereka  (anda dapat menerima pesan lokasi melalui HP anda juga, sebelum membuka peta lokasi)

Memantau Album Foto (Camera) Anak

Kapan saja anda memeriksa foto atau gambar yang disimpan oleh anak anda ketika mereka mengambil foto/gambar tersebut menggunakan kamera pada smartphone.

Memantau dan Mengatur Keamanan Anak Dalam Berselancar

    1. Menentukan aplikasi web browser yang dizinkan
    2. Memantau web browser history anak anda
    3. Memblokir kategori website menggunakan web Filter yang sudah disediakan
    4. Memblokir alamat web tertentu secara manual

Mengatur Aplikasi Mobile yang Aman untuk Anak

    1. Menentukan aplikasi mana saja yang boleh digunakan oleh anak
    2. Memblokir aplikasi yang anda rasa “berbahaya” atau tidak perlu digunakan oleh anak
    3. Membatasi atau mencegah anak menambah aplikasi barua pada smartphone anak

Proses Install

    1. Download NQ Family Guardian pada Smartphone Anak
    2. Ikuti proses aktivasi secara bertahap.
    3. Pada saat mendaftar akan diminta email dan password, dapat didaftar langsung saat mengikuti langkah demi langkah yang ada saat menginstall pada smartphone anak,  atau mendaftarkan diri terleih dulu melalui https://family.nq.com/user/register.do (setelah mendaftar email orang tua harus di verifikasi)
    4. Setelah berhasil membuat akun dan login pada smartphone anak, akan diminta no telepon orang tua menerima beberapa notifikasi jika anak menekan tombol check in atau panic

Bagaimana Orang Tua Memantau Aktivitas Anak?

Laporan aktvitas dan monitoring yang dijelaskan di atas berbasis web, dapat diakses melalui alamat https://family.nq.com/loginForm.do dengan terlebih dahulu memasukan alamat email dan password yang telah di buat.  Melalui web ini juga, orang tua dapat merubah perubahan pengaturan (setting) tanpa harus dilakukan pada smartphone anaknya.

Apakah Anak dapat Uninstall Aplikasi ini?

Sesuai prosedurnya, jika anak ingin membuang aplikasi ini dari smartphonenya, dia harus memasukan alamat email dan password orang tua sesuai proses pendaftaran di atas. Walau demikian banyak cara yang dapat dilakukan anak, agar tidak terawasi oleh orang tua. Oleh karena itu menurut mas Valentino , sebagai nara sumber IDKITA Kompasiana sebaiknya anak diberitahu alasan mengapa aplikasi ini dipasang oleh orang tua. Perlu dilakukan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. untuk melakukan pengaturan fitur disesuaikan dengan usia anak, seperti juga disediakan oleh Aplikasi ini untuk beberapa kelompok usia.

Tidak semua fitur harus diaktifkan, namun semua ini dikembalikan ke orang tua,  karena terdapat beberapa fitur yang memang diperlukan seperti tombol panic atau check in untuk melaporkan posisi anak secara real time

Mas Valentino juga menambahkan, bahwa aplikasi seperti ini dapat saja disalahgunakan oleh orang dewasa didalam melakukan penyadapan terhadap orang dewasa lainnya. Oleh karena itu, beliau mengingatkan untuk memanfaatkan aplikasi yang sejenis, peting untuk memperhatikan hukum yang berlaku di Indonesia, antara lain penyadapan dan hak-hak privasi.

Penanganan Anak yang Bermasalah dengan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Selian membahas soal Aplikasi Parenting Control, kegiatan ini juga mendatangkan dua orang Psikolog,  asisten Dr. Inneke, yaitu Bapak Yeremia dan Bapak Bayu.  Mereka berdua memaparkan beberapa hal yang terkait dengan masalah kecanduan smartphone pada anak dan remaja, dimana terungkap (menurut penelitian mereka), anak perempuan justeru lebih kecanduan daripada anak laki-laki..

Dijelaskan pula pengaruh pornografi terhadap tumbuh kembang anak, dan beberapa cara penanganan anak dan remaja yang bermasalah dengan penyalahgunaan internet pada khususnya.

***

Menanggapi pelaksaaan kegiatan ini, KOWANI (Kongres Wanita Indonesia), akan melakukan kegiatan yang sama dalam waktu dekat ini dan akan menghimpun lebih banyak lagi orang tua yang peduli tentang pemanfaatan Teknologi Informasi dan Kommunikasi (TIK) di Indonesia, baik dalam mencegah penyalahgunaannya maupun untuk dapat dimanfaatkan secara cerdas, kreatif dan produktif seperti yang telah dicanangkan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika.

Ilustrasi (family.nq.com)

*Ditayangkan di Kompasiana, pada tanggal 09 December 2013 | 00:13